7.7.14

Karakteristik Umum Ragam Dialog IMK

Ragam Dialog (Dialogue Style) adalah cara yang digunakan untuk mengorganisasikan berbagai tehnik dialog.

1. Inisiatif.
Inisiatif merupakan sifat dasar dari sembarang dialog, karena inisiatif akan menentukan keseluruhan ragam komunikasi sehingga dapat ditentukan tipe-tipe pengguna yang dituju oleh sistem yang dibangun. Dua jenis inisiatif yang paling sering digunakan adalah
- inisiatif oleh komputer
- inisiatif oleh pengguna.

Dalam inisiatif oleh komputer, pengguna memberikan tanggapan atas prompt yang diberikan oleh komputer untuk memasukkan perintah atau parameter perintah, biasanya berupa serangkaian pilihan yang harus dipilih (pilihan menu), atau sejumlah kotak yang dapat diisi dengan suatu nilai parameter (seperti pengisian borang), atau suatu pertanyaan yang jawabannya harus dinyatakan dengan cara tertentu, misalnya dengan ya/tidak atau dengan bahasa alamiah. 

Karakteristik utamanya adalah bahwa dialog itu terdiri atas sekumpulan pilihan yang telah didefinisikan sebelumnya.Sebaliknya, inisiatif oleh pengguna mempunyai sifat keterbukaan yang lebih luas; pengguna diharapkan memahami sekumpulan perintah yang harus ditulis menurut aturan (sintaks) tertentu.

2. Keluwesan.
Sistem yang luwes atau fleksibel adalah sistem yang mempunyai kemampuan untuk mencapai suatu tujuan lewat sejumlah cara yang berbeda. Karakteristik penting dalam mencapai keluwesan suatu sistem adalah bahwa sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan keinginan pengguna dan bukan pengguna harus menyesuaikan diri dengan kerangka sistem yang telah ditetapkan oleh perancang sistem. Keluwesan juga dapat dilihat dari adanya kesempatan bagi pengguna untuk melakukan customizing dan memperluas antarmuka dari sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

3. Kompleksitas.
Seorang perancang sistem tidak perlu membuat atau menggunakan antarmuka lebih dari apa yang diperlukan, karena tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh, malahan akan menjadikan implementasinya menjadi lebih sukar. Kekuatan didefinisikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan oleh sistem untuk setiap perintah yang diberikan oleh pengguna. Beban Informasi Agar penyampaian informasi itu dapat berdaya guna dan berhasil guna, beban informasi yang terkandung didalam suatu ragam dialog seharusnya
disesuaikan dengan tingkat pengguna. Jika beban itu terlalu tinggi, pengguna akan merasa sangat terbebani yang akan berakibat negatif dalam hal kemampuan pengolahan kognitif dan tingkah laku pengguna akan merasa bahwa sistemnya seolah olah menyembunyikan kinerja penggunanya sendiri.

4. Konsistensi.
Konsistensi harus diterapkan pada perancangan antarmuka pengguna pada format pemasukan data dan format tampilan data.

5. Umpan Balik.
Pada program komputer yang tidak ramah, pengguna sering harus menunggu proses yang sedang berjalan,sementara pengguna tidak mengetahui status proses saat itu, apakah sedang melakukan komputasi,sedang mencetak hasil,atau bahkan komputernya macet (hang) karena suatu sebab.Program yang baik akan selalu memberikan umpan balik kepada pengguna atas apa yang dikerjakan saat itu.

6. Observabilitas.
Sistem dikatakan mempunyai sifat observabilitas apabila sistem itu berfungsi secara benar dan nampak sederhana bagi pengguna meskipun sesungguhnya pengolahan secara internalnya sangat rumit.

7. Kontrolabilitas.
Kontrolabilitas merupakan kebalikan dari observabilitas, dan hal ini berimplikasi bahwa sistem selalu berada dibawah kontrol pengguna. Agar hal ini tidak tercapai, antarmukanya harus mempunyai sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan kendali.

8. Efisiensi.
Efisiensi dalam sistem komputer yang melibatkan unjuk kerja manusia dan komputer secara bersama-sama adalah hasil yang diperoleh dari kerjasama antara manusia dan komputer. Sehingga, meskipun efisiensi dalam aspek rekayasa perangkat lunak sistem menjadi sangat penting jika mereka berpengaruh pada waktu tanggap atau laju penampilan sistem, seringkali perancang lebih memilih untuk memanfaatkan hasil teknologi baru untuk meminimalkan ongkos pengembangan sistem. Sebaliknya, tidak dapat dipungkiri bahwa biaya personal dari seorang ahli akan semakin meningkat dari waktu ke waktu.

9. Keseimbangan.
Strategi yang diambil dalam perancangan sistem manusia komputer  haruslah dapat membagi-bagi pekerjaan antara manusia dan komputer seoptimal mungkin. Manusia dapat menangani persoalan yang berurusan dengan perubahan lingkungan, pengetahuan yang tidak pasti dan tidak lengkap, sementara komputer lebih
cocok untuk pekerjaan yang bersifat perulangan dan rutin, penyimpanan dan pencarian kembali data secara handal dan memberikan hasil komputasi yang sangat akurat dalam hal pengolahan numerik dan logika. Tabel berikut menunjukkan kecakapan relatif
manusia dan computer

Secara umum, ragam dialog interaktif dapat dikelompokkan menjadi 9 kategori, yaitu :
1. Dialog berbasis perintah tunggal (command line dialogue)
2. Dialog berbasis bahasa pemrograman (programming language dialogue)
3. Antarmuka berbasis bahasa alami (natural languange interface)
4. Sistem Menu
5. Dialog berbasis pengisian borang (form filling dialogue)
6. Antarmuka berbasis ikon
7. Sistem Penjendelaan (windowing system)
8. Manipulasi Langsung (direct manipulation)
9. Antarmuka berbasis interaksi grafis

1. Command line dialogue.
Command line dialogue merupakan ragam dialog yang paling konvensional.
Perintah-perintah tunggal yang dapat dioperasikan biasanya tergantung dari sistem komputer
yang dipakai dan berada dalam suatu domain yang disebut bahasa perintah (command language).
Bahasa perintah harus dirancang sedemikian rupa sehingga merekamempunyai sifat alamiah,
yakni mudah dipelajari dan diingat oleh kebanyakan pengguna.
Meskipun bersifat buatan, bahasa buatan ini tetap mempunyai struktur
leksikal, sintaksis dan semantik tertentu.
Keuntungan vs Kerugian Command line dialog lihat pada tabel dibawah ini :


2. Programming language dialogue.
Dalam keadaan tertentu, penggunaan dialog berbasis perintah tunggal sering tidak memadai, khususnya ketika pengguna terus memberikan sederetan perintah-perintah yang sama setiap kali ia menjalankan program aplikasi tersebut.Dialog berbasis bahasa pemrograman merupakan ragam dialog yang memungkinkan pengguna untuk mengemas sejumlah perintah kedalam suatu berkas yang sering disebut batch file. Perintah-perintah yang dituliskan dalam ragam dialog berbasis bahasa pemrograman tidak harus menggunakan salah satu bahasa pemrograman baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi seperti Assembler,
Pascal, C, FORTRAN atau BASIC, tetapi harus mengikuti aturan-aturan tertentu.

3. Natural languange interface.
Dalam film fiksi ilmiah kita seringkali melihat komunikasi antara manusia dengan komputer lewat suatu bahasa ucapan yang secara jelas memanfaatkan bahasa alami (natural language).

4. Sistem Menu.
Sistem menu merupakan pilihan yang tepat untuk menunjukkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah program aplikasi kepada pengguna. Menu adalah daftar sejumlah pilihan dalam jumlah terbatas, yang biasanya berupa suatu kalimat atau kumpulan beberapa kata.
Jenis Sistem Menu :
1. Sistem Menu Datar
2. Sistem Menu Tarik

Sistem Menu Datar. Dalam sistem menu datar, kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh suatu program aplikasi akan ditampilkan secara lengkap, dan biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang cukup panjang.
Sistem Menu Tarik. Sebuah menu tarik pada dasarnya adalah sistem menu yang pilihan-pilihannya dikelompokkan menurut kategori tertentu atau menurut cara tertentu sehingga mereka membentuk semacam hirarki pilihan. Pada hirarki paling tinggi, pilihan-pilihan itu disebut dengan pilihan/menu utama. Sebagian atau semua pilihan/menu utama dapat mempunyai salah satu atau lebih subpilihan/submenu. Sebuah subpilihan/submenu dari suatu pilihan/menu utama dapat mempunyai satu atau lebih sub-pilihan dan seterusnya. Struktur ini membentuk semacam struktur pohon.

5. Form Filling Dialogue.
Teknik dialog pengisian borang (form filling dialogue) merupakan suatu penerapan langsung dari aktivitas pengisian borang dalam kehidupan sehari-hari dimana pengguna akan dihadapkan pada suatu bentuk borang yang ada di layar komputer yang mereka gunakan. Perlman membuat perbedaan antara menu dan borang. Menu adalah dialog yang menampilkan sejumlah alternatif pilihan yang pilihan-pilihan itu dapat dipilih pengguna dengan cara tertentu pada setiap daur aktivitas. Borang adalah tampilan dari sejumlah persyaratan (requirement) yang menampilkan sejumlah pilihan dan berbagai nilai parameter yang telah ditentukan dan diintegrasikan kedalam sebuah tampilan pada layar.

6. Antarmuka Berbasis Ikon.
Antarmuka sering memanfaatkan simbol-simbol dan tanda-tanda dari kehidupan kita sehari-hari untuk memberitahukan pengguna akan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh suatu program aplikasi. Ragam dialog yang banyak menggunakan simbol-simbol dan tanda-tanda untuk menunjukkan suatu aktifitas tertentu disebut dengan antarmuka berbasis ikon (icon based user interface). Secara teknis, antarmuka berbasis ikon boleh dikatakan merupakan variasi dari antarmuka berbasis menu. Setiap ikon menunjukkan satu aktivitas sementara pada system menu, sebuah menu juga menunjukkan satu aktivitas. Perbedaannya terletak pada cara penyajian pilihan itu. Pada system menu, pilihan aktivitas dinyatakan secara tekstual, sementara pada antarmuka berbasis ikon, pilihan aktivitas dinyatakan dengan suatu tanda atau symbol yang disebut pictogram atau ikon.

7. Sistem Penjendelaan.
Secara umum yang disebut dengan jendela (window) adalah bagian dari layar yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi. Informasi disini dapat berupa informasi tekstual maupun grafis. Untuk menunjukkan daerah yang digunakan untuk menampilkan suatu informasi biasanya daerah yang umumnya berupa persegi panjang dibatasi dengan semacam garis pembatas dengan ketebalan tertentu. Sistem
penjendelaan adalah sistem antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan berbagai informasi baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama ke dalam bagian-bagian layar yang tidak saling mempengaruhi. Jenis-jenis penjedelaan:
1. Jendela TTY (  TeleType atau TeleTywriter )
2. Time Multiplex Window
3. Space Multiplex Window
4. Jendela Non Homogen

Jendela TTY . Jendela TTY merupakan jenis jendela yang paling sederhana. Secara sekilas jenis jendela ini mirip dengan tampilan apa adanya karena jendela TTY hanya terdiri dari sebuah jendela yang mempunyai fasilitas pemindahan halaman (scrolling) secara otomatis pada satu arah. Dalam jendela ini, pengguna mengetikkan perintah pada bagian bawah layar tampilan dan komputer akan memberikan tanggapan yang juga ditunjukkan pada bagian bawah dari layar tampilan tersebut. Ciri utama dari jendela jenis TTY adalah ketika kursor sudah berada pada suatu baris, maka kursor itu tidak dapat dipindah ke baris sebelumnya atau diatasnya (dengan menganggap bahwa arah pemindahan halaman adalah ke bawah). Time Multiplex Window. Pemikiran yang mendasari digunakannya istilah time multiplexed windows adalah bahwa layar tampilan merupakan sumber daya yang bisa digunakan secara bergantian oleh sejumlah jendela pada waktu yang berlainan. Jenis jendela ini banyak diterapkan pada editor teks. Space Multiplex Window. Dalam space multiplexed windows, lebar layar dibagi-bagi menjadi beberapa jendela dengan ukuran yang bervariasi dan jenis jendelanya dapat ditentukan berdasar ketergantungan antara satu jendela bisa diletakkan �diatas� jendela yang lain dan apakah masing-masing jendela bisa diubah ukurannya. Jendela non homogen . Jendela non homogen adalah jenis jendela yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis jendela diatas. Dua dari beberpa jenis jendela homogen adalah ikon, dan zooming window.Pada zooming window, pengguna dapat melihat bagian tertentu dari obyek yang diamati secara lebih terinci, karena jendela ini dapat di perbesar maupun diperkecil sesuai dengan kebutuhan

8. Manipulasi Langsung.
Manipulasi Langsung adalah � Penyajian langsung aktifitas kepada pengguna (user) sehingga aktifitas akan dikerjakan oleh komputer ketika pengguna memberikan instruksi langsung yang ada pada layar komputer �. Penerapan : 
a. Kontrol Proses.
b.Editor Teks 
c. Simulator  
d. Kontrol Lalu lintas penerbangan;
e. Perancangan Bentuk/model ( computer aided design ).

9. Antarmuka Berbasis Interaksi Grafis.
Dialog berbentuk pesan atau informasi pada suatu gambar atau link yang tampil ketika pengguna melakukan suatu aktifitas.Keuntungan dan kerugian teknik antarmuka berbasis interaksi grafis sama dengan keuntungan dan kerugian teknik antarmuka menggunakan manipulasi langsung.

3.7.14

Ragam Dialog Dalam IMK

Pengertian secara Umum, dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih agen, dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah semantis dan pragmatis. Sedangkan Pengertian dalam IMK, dialog adalah pertukaran instruksi dan informasi yang mengambil tempat antara user dan sistem komputer.

Didalam Ragam dialog IMK terdapat beberapa aturan dalam perancangan dialog yaitu :

1. Pegang teguh konsistensi
  • Informasi disusun dalam formulir-formulir, nama-nama dan susunan menu, ukuran dan bentuk dari ikon, dll, semuanya harus konsisten diseluruh sistem
  • Konsisten mengijinkan banyak aksi menjadi otomatis
  • Jika ada aplikasi baru hadir dengan fungsi yang berbeda akan menyebabkan user harus mempelajari kembali operasi-operasi yang dilakukan
  • Mis: konsistensi di dalam menu bar untuk File, Edit dan Format

2. Sediakan shortcut bagi pengguna aktif.
  • User yang bekerja dengan satu aplikasi dalam seluruh waktunya akan menginginkan penghematan waktu dengan memanfaatkan short cut
  • User mulai hilang kesabaran dengan urutan menu panjang ketika mereka sudah tahu pasti apa yang mereka kerjakan
  • Short cut keys dapat mereduksi jumlah interaksi untuk tugas yang diberikan
  • Designer dapat menyediakan fasilitas makro bagi user untuk membuat short cuts bagi dirinya sendiri
  • Dengan short cut membuat user lebih produktif


3. Sediakan feedback yang informatif
Setiap aksi dari user harus ada feedback dari komputer untuk menunjukkan hasil dari aksi tersebut.
  • Mis: jika user meng-�click� sebuah button harus secara visual ada perubahan bentuk atau bisa berupa bunyi yang mengindikasikan komputer telah meresponnya
  • Informasi feedback sangat penting bagi user, mis:
  • Jika komputer sedang melakukan proses tertentu, maka perlu ada informasi

4. Sediakan error handling yang mudah
=> Error dapat menjadi masalah yang serius, sehingga designer harus mencoba mencegah user membuat error
=> Ketika errors terjadi perlu cara mengatasinya:
  • Pesan error harus dinyatakan secara jelas apa kesalahannya dan menerangkan bagaimana kesalahan tersebut terjadi
  • Hindari pesan yang menakutkan atau menyalahkan user seperti: �FATAL ERROR 2005�
  • Juga sediakan informasi yang memudahkan untuk mengoreksi error tersebut, mis: �the date of birth entered is not valid. Check to be sure only numeric characters in appropriate ranges are entered in the date of birth fields�.�

5. Ijinkan pembatalan aksi.
  • User memerlukan bahwa ketika mereka sudah memilih opsi dan membuat aksi, aktivitas itu dapat dibatalkan atau kembali ke kondisi sebelumnya dengan mudah.
  • Mengijinkan user untuk belajar tentang sistem dengan melakukan eksplorasi.
  • Jika mereka melakukan kesalahan, mereka dapat membatalkan aksinya.
  • Jika user akan menghapus sesuatu yang substansial (mis: sebuah file), sistem harus meminta konformasi terhadap aksi tersebut.


6. Sediakan fasilitas bantuan (help)
  • User yang berpengalaman menginginkan bahwa mereka yang mengendalikan sistem dan sistem merespon mereka. Segala sesuatu yang mereka tidak tahu rasanya ingin segera mendapat jawabannya, oleh sebab itu fasilitas �help� penting untuk menolongnya agar segera mendapatkan solusi
  • User yang tidak berpengalaman ketika mengalami kesulitan dalam mengeksplorasi sistem juga perlu mendapat pertolongan yang mudah dan sederhana, fasilitas �help� yang lengkap, mudah dioperasikan akan menolong mereka mengatasi kesulitannya

7. Kurangi beban ingatan jangka pendek
  • Orang mempunyai keterbatasan pada short-term memory-nya
  • Orang hanya mengingat sekitar 7 chunk informasi pada satu saat

27.6.14

CONTOH ANALISIS LANJUTAN


ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM
MAKSUD DAN TUJUAN
Analisis manajemen secara umum yang dilakukan oleh auditor dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuannya. Fungsi manajemen dalam suatu perusahaan, merupakan unsur kunci dalam seluruh aspek kehidupan perusahaan yang dipimpinnya. Berhasil atau tidaknya perusahaan mencapai tujuannya dalam berbagai bentuk dan manifestasinya ditentukan oleh kinerja mereka. Sebaliknya kegagalan dan kekurangberhasilan perusahaan mencapai tujuannya dan berbagai sasarannya harus dilihat sebagai kegagalan kelompok manajemen atau manajemen puncak untuk menampilkan kinerja yang memuaskan yang menuntut pertanggungjawaban. Dari sudut pandang itu maka analisis manajemen secara umum diperlukan untuk mengukur kinerja manajemen. Dalam menganalisis fungsi manajemen secara umum auditor akan menilai efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen secara umum dalam perencanaan strategik dan anggaran, pengorganisasian, mengukur kinerja manajemen serta menilai kemampuan manajemen dalam mengkomunikasikan tujuan dan hasil perusahaan baik kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

PENDEKATAN YANG DILAKUKAN
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan oleh auditor dalam rangka analisis fungsi personalia dalam perusahaan adalah antara lain :

a. Pendekatan Perbandingan (Comparative approach)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara membandingkan data dan kondisi-kondisi yang ada dalam perusahaan dengan data lain yang relevan. Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis yang dipandang meraih keberhasilan.

b. Pendekatan Otorisasi Pihal Luar (Outside authority approach)
Auditor dapat mempercayakan pada konsultan ahli atau temuan penelitian sejenis yang dipublikasikan sebagai standar terhadap kinerja manejerial yang di analisis untuk memperkirakan penyebab masalah yang dihadapi.

c. Pendekatan Statistik (Statistical approach)
Dari data statistik, auditor membuat standar statistik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuannya. Data tersebut antara lain pencapaian sasaran penjualan dan laba, pertumbuhan perusahaan dan lain-lain untuk beberapa periode.

d. Pendekatan Ketaatan (Compliance approach)
Auditor harus mencari penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh fungsi manajemen terhadap ketentuan perundang-undangan maupun anggaran dasar dan tujuan perusahaan. Bila terdapat penyimpangan dari ketentuan-ketentuan diatas, maka harus juga dipelajari penyebab atau alasan terjadinya penyimpangan tersebut.

e. Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management by Objective Approach)
Auditor dapat membandingkan hasil-hasil aktual pada kinerja manajemen dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk menemukan area pelaksanaan yang tidak memadai.

Sesuai dengan pendekatan yang di gunakan dalam analisis, auditor harus mengumpulkan data mengenai fungsi manajemen dalam perusahaan. Beberapa teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Wawancara (interview). Wawancara dengan para manajemen puncak merupakan salah satu sumber informasi yang baik bagi aktivitas manajerial perusahaan.

2. Kuesioner dan survai (questionnaire and Survey). Melalui survai terhadap manajemen puncak dan manajemen tingkat menengah, dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan fungsi manajerial dalam perusahaan.

3. Analisis catatan (Record analysis). Review terhadap catatan dan dokumen diperlukan dalam rangka memastikan bahwa semua keputusan telah didasarkan pada prosedur yang telah ditetapkan.

UNSUR-UNSUR YANG DIANALISIS
A. Perencanaan Strategik dan Penyusunan Anggaran
Perencanaan strategik merupakan unsur manajemen yang penting dalam analisis manajemen secara umum yang harus dilakukan oleh auditor. Auditor harus memperoleh keyakinan bahwa proses perencanaan strategik dan penyusunan anggaran telah dilaksanakan dengan baik dengan mempertimbangkan tujuan , sasaran dan sumber daya yangdimiliki perusahaan. Pentingnya fungsi perencanaan sangat besar bila di lihat bahwa suatu rencana sebagai hasil perencanaan merupakan dasar mengambil langkah-langkah selanjutnya dalam menjalankan roda perusahaan.

1. Pendekatan dalam Membuat Perencanaan.
Proses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan. Berikut adalah empat macam pendekatan utama dalam pembuatan suatu perencanaan :
a. Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down), perencanaan oleh pimpinan perusahaan, bagian-bagian yang ada dibawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.
b. Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up), pimpinan puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Langkah selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan.
c. Pendekatan Campuran, pimpinan perusahaan memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada unit perusahaan dibawahnya dengan mematuhi aturan yang ada.
d. Pendekatan Kelompok, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan, misalnya dibentuk biro khusus seperti Biro Perencanaan.

2. Fungsi Perencanaan
a. Penerjemah kebijakan umum, di mana perencanaan akan menerjemahkan secara lebih konkret, jelas, komprehensif dan bertahap melalui proses perencanaan.
b. Berupa perkiraan yang bersifat ramalan, apa yang akan terjadi dimasa depan harus diramalkan dengan analisis ilmiah serta berdasarkan fakta dan data masa lalu dan masa sekarang.
c. Berfungsi ekonomi, karena kemampuan sumber daya yang tersedia terbatas, maka penggunaan sumber daya itu hendaknya direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Memastikan suatu kegiatan, karena dengan adanya rencana yang jelas, setiap orang dalam perusahaan akan bekerja dengan penuh kepastian.
e. Alat koordinasi, dimana agar koordinasi dapat berjalan lancar maka salah satu alat yang dapat membantu kegiatan ini adalah perencanaan. Dengan perencanan ini setiap orang dalam perusahaan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing, bagaimana kaitan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain, kapan dan bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan dan seterusnya sehingga masing-masing kegiatan dalam perusahaan terjalin dalam kesatuan atau keterpaduan untuk mencapai tujuan perusahaan.
f. Alat atau Sarana Pengawasan, yaitu untuk mengukur apakah suatu realisasi kerja telah sesuai atau belum, maka rencana dapat di pakai sebagai tolok ukur dalam melakukan pengawasan dan pengendalian.

3. Macam-macam Perencanaan
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan sebagai berikut :
a. Sisi Jangka Waktu, ada tiga bentuk perencanaan :
1. Perencanaan Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun), rencana masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis dan umum. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai pedoman kerja, sehingga perlu dijabarkan dalam bentuk perencanaan jangka menengah.
2. Perencanaan Jangka Menengah (1-5 tahun), dimana perencanaan jangka panjang akan dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan perencanaan jangka menengah, sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas.
3. Perencanaan Jangka Pendek (satu tahun atau kurang), dimana perencanaan ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas sasarannya, termasuk dalam hal penggunaan sumber daya, metode pelaksanaan serta waktuperiode waktu pelaksanaannya.

b. Sisi Tingkatan Manajemen,
1. Perencanaan Strategis, yaitu perencanaan yang lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
2. Perencanaan Operasional, yaitu perencanaan yang berfungsi untuk memperjelas makna suatu strategi utama dengan mengidentifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek, yang memiliki program-program kerja yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan usaha sehari-hari.

4. Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu dimasa yang akan datang (umumnya untuk periode satu tahun). Anggaran sering disebut pula sebagai rencana keuangan. Didalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting karena segala kegiatan akan dikuantitatifkan dalam bentuk uang. Manfaat anggaran bagi perusahaan antara lain :
  • Membuktikan adanya perencanaan perusahaan yang terpadu
  • Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan
  • Alat koordinasi kerja
  • Alat pengawasan kerja
  • Alat evaluasi kegiatan perusahaan

Dengan semua manfaat ini diharapkan anggaran dapat membantu manajemen melaksanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Akan tetapi hendaknya dalam penyusunannya anggaran bersifat realistis, fleksibel dan dipantau secara kontinyu agar kegunaanya dapat optimal. Beberapa anggaran yang umumnya ada dalam suatu perusahaan (manufaktur) antara lain :
1. Anggaran penjualan dan pendapatan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pemakaian bahan baku langsung
4. Anggaran pembelian bahan baku langsung
5. Anggaran tenaga kerja langsung pabrik
6. Anggaran overhead pabrik
7. Anggaran persediaan akhir
8. Anggaran harga pokok penjualan
9. Anggaran biaya riset
10. Anggaran biaya pemasaran
11. Anggaran biaya distribusi
12. Anggaran biaya pelayanan konsumen
13. Anggaran biaya Administrasi

B. Pengorganisasian
Auditor selanjutnya akan menganalisis mengenai pengorganisasian oleh manajemen, dimana untuk fungsi ini maka manajemen akan menentukan tugas dan kewajiban setiap fungsi dalam perusahaan. Untuk itu auditor akan menetukan apakah langkah-langkah dalam perorganisasian telah dilakukan, bagaimana azas organisasi yang hendak dipilih, bagaimana struktur organisasi yang dirancang dan apakah susunan organisasi perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan yang harus dicapai.

1. Langkah Pengorganisasian
Secara garis besar langkah-langkah dalam melakukan proses pengorganisasian mulai dari merencanakan, melaksanakan dan memantau kerja organisasi perusahaan secara garis besar dipaparkan berikut ini:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan perusahaan agar sesuai dengan misi dan visinya.
b. Membagi beban kerja kedalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang
c. Mengkombinasikan pekerjaan karyawan perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
d. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan karyawan perusahaan dalam suatu kesatuan yang harmonis
e. Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektifitas

2. Asas Organisasi
Asas-asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan kativitas organisasi dapat berjalan dengan baik. Rincian asas organisasi adalah :
a. Perumusan tujuan perusahaan. Jika rumusan tujuan utama perusahaan didirikan telah dibuat dengan jelas ini akan mempermudah:
  • Penetapan haluan perusahaan
  • Pemilihan bentuk organisasi perusahaan
  • Pembentukan struktur organisasi perusahaan
  • Kebutuhan para pejabat
  • Penyumbangan pengalaman, kecakapan, kreativitas dan lain-lain

b. Departemenisasi, merupakan aktivitas menyusun satuan-satuan atau unit-unit organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Hal-utama yang perlu diperhatikan yaitu :
  • Jumlah unit organisasi yang dibuat hendaknya sesuai dengan kebutuhan
  • Perluasan aktivitas hendaknya ditampung dulu pada unit organisasi yang sudah ada sehingga tidak tergese-gesa membentuk unit yang baru.
  • Nama satuan organisasi hendaknya tertib sehingga dapat diketahui fungsinya melalui nama itu

c. Pembagian Kerja. Asas ini dikaitkan dengan pejabat yang akan menempati jabatan dalam satuan atau unit perusahaan agar roda perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dalam melakukan pembagian kerja yang harus diperhatikan adalah :
  • Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas
  • Pejabat dari pucuk pimpinan sampai pejabat yang berkedudukan paling bawah harus mempunyai tugas yang jelas
  • Variasi tugas bagi seseorang pejabat hendaknya yang sejenis atau yang erat hubungannya
  • Beban tugas setiap pejabat hendaknya merata atau adil
  • Penempatan pejabat hendaknya dilaksanakan secara tepat
  • Penambahan atau pengurangan pejabat harus berdasarkan volume kerja
  • Apembagian kerja para pejabat dalam unit atau satuan organisasi jangan sampai timbul nepotisme

d. Koordinasi. Asas ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus memiliki keselarasan aktivitas diantara satuan unit atau organisasi atau diantara pejabatnya. Dengan keselarasan ini dapat dihindari terjadinya konflik, rebutan sumber atau fasilitas, kekembaran pekerjaan, kekosongan pekerjaan dan merasa lepas satu sama lain. Disamping itu koordinasi dapat lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan dan implementasi.

e. Pelimpahan Wewenang, merupakan penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabat ke pejabat yang lain. Ahl ini dapat terjadi karena seorang atasan tidak mungkin memimpin bawahan dengan jumlah terlalu banyak karena kemampuan seseorang terbatas. Manfaat pelimpahan wewenang:
  • Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang pokok-pokok saja.
  • Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat
  • Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan lebih tepat
  • Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab
  • Mengurangi sikap selalu menunggu perintah
  • Pelayanan terus dapat dilaksanakan walaupun pejabat yang berwenang berhalangan

f. Rentang kendali, merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik olehseorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan dibawah seorang atasan tertentu.

g. Jenjang organisasi, merupakan tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsisatuan organisasi. Pejabat yang berkedudukan pada tingkat yang lebih tinggi mengawasi para pejabat tingkat yang lebih tinggi mengawasi para pejabat pada tingkat dibawahnya, sehingga hubungan-hubungan yang dilakukan antara pejabat hendaknya selalu melewati tingkat-tingkat yang telah ditentukan itu.

h. Kesatuan perintah. Asas ini menyatakan bahwa tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah dan tanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi yang tidak memiliki kesatuan perintah akan menimbulkan kebinngungan, keraguan dari para bawahan.

i. Fleksibilitas. Asas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Perubahan-perubahan dapat terjadi karena pengaruh luar organisasi dan atau pengaruh dalam organisasi.
  • Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungnan fungsi dan aktifitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi memeperlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tersebut. Struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan,serta hubungan pelaporan ?siapa melapor kepada siapa?. Dengan adanya struktur organisasi stabilitas dan komunitas organisasi tetap bertahan. Seseorang yang mewakili perusahaan akan menyusun ? Bentuk OrganisasiDi dalam organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih tepat disebut struktur organisasi, yaitu 
  • Organisasi Garis. Bentuk organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana.
  • Organisasi Fungsional. Ciri struktur organisasi ini adalah bahwa setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan yang ada sepanjang perintah itu masih ada hubungannya dengan fungsi yang dimiliki atasan. Dalam praktek, struktur organisasi ini kadang-kadang menimbulkan kerancuan bagi bawahan dalam menjalankan perintah.
  • Organisasi Garis dan Staf. Jika suatu organisasi telah berkembang semakin besar, mungkin sekali akan timbul berbagai kesulitan bagi seorang pemimpin untuk mengambil keputusan, sehingga ia merasa perlu meminta bantuan kepada orang lain yang merasa lebih mampu. Oleh sebab itu, dibentuklah staf penasihat yang merupakan kumpulan orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang tertentu. Didalam organisasi yang begitu kompleks, pimpinan biasanya mendelegasikan wewenang kepada para staf sesuai dengan bidang masing-masing untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas nama pimpinan.
  • Organisasi Gabungan. Bentuk organisasi gabungan ini pada dasarnya merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga bentuk strukturnya dapat berupa gabungan dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiganya. Mengenai kebaikan dan kelemahan bentuk organisasi campuran atau gabungan ini akan mengikuti kebaikan dan kelemahan organisasi-organisasi yang dibawa dalam rangka penggabungan tersebut.
  • Organisasi Matriks. Secara nyata dapat terlihat bahwa dalam menangani suatu proyek yang cukup besar dengan permasalahannya yang sangat komplek, diperlukan upaya penyelesaian yang tepat, baik titinjau dari segi waktu, tenaga, maupun biaya yang dibutuhkan. Karena struktur organiasasi yang telah disebutkan sebelumnya dianggap tidak dapat menyelesaikan berbagai masalah tersebut, maka dibentuklah suatu organisasi matriks ini, yang pada dasarnya mempunyai tujuan memadukan berbagai bentuk struktur organisasi yang telah ada serta unsur personalia yang ada dalam organisasi dengan berbagai spesialisasinya guna menyelesaikan suatu proyek atau pekerjaan. Dalam organisasi matriks, seseorang bawahan mempunnyai lebih dari satu, misalnya dua orang atasan, sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang atau dengan kata lain mempunyai dua rantai perintah, yang satu secara vertikal bersifat fungsional, sedangkan yang lainnya secara horisontal yang berasal dari perintah pimpinan proyek. Bila kedua jalur perintah ini digabungkan, akan terlihat bentuk sebuah matriks, sehingga disebut Organisasi Matriks.

C. Penilaian Kinerja Manajemen
Analisis terhadap penilaian kinerja manajer dilaksanakan untuk mengetahui apakah program untuk menilai kinerja manajemen telah ada dan dijalankan dengan efektif. Untuk itu auditor harus memperoleh keyakinan yang memadai mengenai program penilaian kinerja manajer agar program penilaian kinerja tersebut memungkinkan untuk perkembangan bagi manajer yang produktif, penilaiannya wajar dan adil serta apakah para manajer puas dengan program tersebut. Dalam penilaian kinerja manajer ada tiga hal penting yang harus ada, yaitu : kriteria, hasil aktual dan standar. Tidak sebagaimana penilaian kinerja karyawan biasa yang standarnya merupakan hasil penelitian tertentu, maka standar bagi penilaian kinerja manajer adalah berhasil atau tidaknya sasaran perusahaan yang dibebankan kepadanya. Jadi Unsur penilaian kinerja manajer adalah :
a. Kriteria yaitu keberhasilan mencapai tujuan sasaran unit yang menjadi tanggung jawabnya
b. Hasil aktual adalah berhasil atau tidaknya manajer mencapai sasaran unit kerja dibawahnya
c. Standar adalah hasil aktual mencapai sasaran.
Ukuran keberhasilan seorang manajer adalah ketika hasil aktual dari unitnya mencapai sasaran yang dibebankan kepadanya. Sedangkan bila tidak berhasil, maka sejauh mana ketidakberhasilan itu menjadi ukuran penilaian kinerja ketidakberhasilan manajer.
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja manajerial yang menjadi sasaran penilaian auditor adalah :
1. Kemampuan manajer memainkan pernannya secara efektif, misalnya peranannya selaku atasan, peranannya yang bersifat informasional yaitu mengendalikan informasi dalam perusahaan, dan peranannya selaku juru bicara perusahaan yang mewakili perusahaan dalam menghadapi berbagai pihak diluar perusahaan seperti instansi pemerintah, asosiasi perusahaan sejenis, penyandang dana, dan pihak-pihak lainnya.
Peranan itu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang :
a. Rencana kerja perusahaan
b. Kebijakan yang sudah ditetapkan, sedang ditempuh dan akan dirumuskan di masa depan
c. Situasi yang dihadapi oleh perusahaan
d. Kondisi yang diperkirakan akan dihadapi dimasa mendatang
e. Hasil-hasil yang telah diraih
2. Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial.
Keterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal.

SIMPULAN ANALISIS
Dari analisis manajemen secara umum diatas auditor harus memperoleh keyakinan yang memadai tentang :
1. Efektivitas manajemen secara umum dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
2. Adanya perencanaan yang memadai atau tidak.
3. Anggaran yang disusun adalah anggaran yang realistis, fleksibel dan terpantau dengan baik
4. Perusahaan telah memiliki struktur organisasi yang efektif dan deskripsi yang jelas atau belum.
5. Program penilaian kinerja manajer telah berjalan baik dan memungkinkan memberikan umpan balik yang memadai atau tidak.

6. Secara keseluruhan apakah manajemen telah mencapai sasaran perusahaan atau tidak. Dan bila sasaran tidak tercapai, penyebabnya dapat diidentifikasi dengan baik atau tidak.

23.6.14

FORMASI TOP ELEVEN PALING AMPUH



Bagi yang bingung dengan formasi apa yang harus di pakai, saya punya beberapa formasi "andalan". Bukan berarti formasi ini bisa menang di setiap pertandingan. Cuman buat referensi saja, 

Langsung dilihat aja deh ..



3-2-2-2-1 (Butterfly)



----------ST----------
-AML-------------AMR-
-------MC---MC------
-DML-------------DMR-
------DC-DC-DC-------
----------GK----------

Mental tim : Normal
Fokus umpan : Kedua sayap
Gaya tekanan : 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Perpaduan
Gaya penjagaan : Daerah

Serangan balik ? 
Jebakan offside x
Catatan : Waspadai lawan yg fokus menyerang melalui tengah.



4-5-1 v style



----------ST----------
-AML-------------AMR-
------MC----MC------
---------DMC---------
-DL---DC----DC---DR-
----------GK---------

Mental tim : 
Fokus umpan : Kedua sayap
Gaya tekanan : 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Perpaduan
Gaya penjagaan : Daerah

Serangan balik ? (Dgn mental bertahan/normal)
Jebakan offside x
Catatan : Waspadai lawan yg menggunakan 3MC atau wing bek.



4-4-2 Narrow Diamond



-------ST-----ST-------
----------AMC---------
-------MC-----MC------
----------DMC---------
--DL---DC----DC---DR--
-----------GK----------

Mental tim : Menyerang
Fokus umpan : Tengah
Gaya tekanan : 1/2 lapangan atau seluruh
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Pendek
Gaya penjagaan : Daerah

Serangan balik x
Jebakan offside x
Catatan : Waspadai lawan yg menggunakan DMC. Sperti,
4-1-3N/W-2, 4-1-4-1, 4-5-1v, 3-5-2v, 3-1-4-2, dll.



4-4-2 Classic



-------ST-----ST-------
-----------------------
--ML---MC---MC---MR--
-----------------------
--DL---DC---DC---DR--
----------GK-----------

Mental tim : Normal/Menyerang
Fokus umpan : Kedua sayap
Gaya tekanan : 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Perpaduan/Pendek
Gaya penjagaan : Daerah

Serangan balik 
Jebakan offside x
Catatan : Hindari formasi 4-5-1v, 4-4-2ND, X-mas tree, 4-1-3-2, dll.



Cristmas Tree



----------ST----------
-----AMC---AMC------
--ML-----MC-----MR--
----------------------
--DL---DC--DC---DR--
----------GK----------

Mental tim : Menyerang
Fokus umpan : Tengah
Gaya tekanan : Seluruh lapangan atau 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Pendek
Gaya penjagaan : Zonal

Serangan balik x
Jebakan offside x
Catatan : Waspadai lawan yg menggunakan 3MC/DMC, sprti
3-5-2, Maple leaf, 4-1-3N-2, dll.



Maple leaf



-------ST-----ST-------
------------------------
--ML------MC------MR--
------DMC---DMC------
--DL------DC-------DR-
----------GK-----------

Mental tim : Bertahan
Fokus umpan : Perpaduan
Gaya tekanan : 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Panjang
Gaya penjagaan : 

Serangan balik ? 
Jebakan offside x



3-2-3-1-1



----------ST----------
---------AMC---------
------MC-MC-MC------
-----DMC----DMC-----
--DL-----DC------DR--
---------GK-----------

Mental tim : Normal
Fokus umpan : Tengah
Gaya tekanan : 1/2 lapangan
Gaya tekel : 
Gaya umpan : Perpaduan
Gaya penjagaan : Daerah

Serangan balik ? 
Jebakan offside x
Catatan : Hindari formasi 4-5-1v, 3-5-2v, dll.



Itu adalah beberapa formasi "andalan" dan gaya bermain saya, entah saya pakai di akun utama/dummy. Mungkin kalo ada yang tidak cocok dengan gaya bermain saya itu wajar. Sebab setiap manager punya mempunyai ke khasan mereka sendiri. untuk mengalahkan formasi-formasi yang sering dipakai anda bisa membacanya cara mengalahakan berbagai macam formasi di top eleven